Minggu, 18 Mei 2014

Tentang Shalat


Quran, Al Ankabut 45

utlu maa uuhiya ilayka mina alkitaabi wa-aqimi alshshalaata inna alshshalaata tanhaa 'ani alfahsyaa-i waalmunkari waladzikru allaahi akbaru waallaahu ya'lamu maa tashna'uuna


Recite, [O Muhammad], what has been revealed to you of the Book and establish prayer. Indeed, prayer prohibits immorality and wrongdoing, and the remembrance of Allah is greater. And Allah knows that which you do.


Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Quran, Al Baqarah 267-268

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu anfiquu min thayyibaati maa kasabtum wamimmaa akhrajnaa lakum mina al-ardhi walaa tayammamuu alkhabiitsa minhu tunfiquuna walastum bi-aakhidziihi illaa an tughmidhuu fiihi wai'lamuu anna allaaha ghaniyyun hamiidun


alsysyaythaanu ya'idukumu alfaqra waya/murukum bialfahsyaa-i waallaahu ya'idukum maghfiratan minhu wafadhlan waallaahu waasi'un 'aliimun


O you who have believed, spend from the good things which you have earned and from that which We have produced for you from the earth. And do not aim toward the defective therefrom, spending [from that] while you would not take it [yourself] except with closed eyes. And know that Allah is Free of need and Praiseworthy.


Satan threatens you with poverty and orders you to immorality, while Allah promises you forgiveness from Him and bounty. And Allah is all-Encompassing and Knowing.


Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.


Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.


Dalam Al Ankabut 45


.....inna alshshalaata tanhaa 'ani alfahsyaa-i waalmunkari....

....Indeed, prayer prohibits immorality and wrongdoing,....
....Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.....

Dalam Al Baqarah 268


alsysyaythaanu ya'idukumu alfaqra waya/murukum bialfahsyaa-i....

Satan threatens you with poverty and orders you to immorality,....
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir);....

Menjadi muncul suatu pertanyaan dalam hati penulis, bagaimana seandainya kita Shalat tetapi suruhan Syaitan tetap kita lakukan, yaitu bialfahsyaa-i, immoral, kikir, kejahatan,?


Dari generasi ke generasi, kita hanya diajarkan untuk Shalat tanpa dijelaskan dan diterangkan keutamaan ibadah yang kita lakukan tiap hari tsbt.


Kita hanya tahu Shalat untuk mendapat pahala. Benarkah demikian,? Kita Shalat mendapat pahala,?


Ya, orang yang mengajarkan kita yang mengatakan demikian.


Apakah Tuhan mengatakan kepada kita bahwa kita Shalat kemudian akan diberi pahala oleh Allah,?


Al Quran kita yakini adalah Kalam Allah, Firman Allah, perkataan Allah.


Benar atau Tidak,?


Sebuah ayat pendek dalam Quran yang sedari kecil kita sudah hafal.


Yang sering kita baca dalam Shalat.


Quran, Surat Al Maun.


ara-ayta alladzii yukadzdzibu bialddiini

fadzaalika alladzii yadu''u alyatiima
walaa yahudhdhu 'alaa tha'aami almiskiini
fawaylun lilmushalliina
alladziina hum 'an shalaatihim saahuuna
alladziina hum yuraauuna
wayamna'uuna almaa'uuna 

Kira kira pernahkah kita terpikir untuk mengetahui apa yang kita baca tsbt,?


Saya telah mencoba mensurvey sebanyak 20 orang secara acak dalam segi umur dan pendidikan, hasilnya teramat membuat hati ini terkejut dan terkesiap.


Tidak ada satu orang pun dari 20 orang yang saya tanyakan yang tahu apa arti dari Surat pendek yang sedari kecil kita hafal tsbt.


Bahkan dari orang yang kita lihat amat taat dalam beragama secara penglihatan kita, tidak tahu arti ayat tsbt.


Menyedihkan pembaca, amat menyedihkan.


Menjadi terpikir, pantas kesenjangan sosial teramat sangat tajam, pantas orang orang susah begitu banyak di negeri kita, bahkan di dunia kita ini.


Semua ditipu oleh agamanya.


Mari kita coba renungkan arti dari ayat pendek tsbt, yang merupakan ayat Muhkam, ayat yang jelas dan terang tanpa perlu dijelaskan dan diterangkan lagi arti dan maknanya, sebagaimana kebanyakan ayat ayat pendek adalah Muhkam.


Surat Al Maun.


English.


Have you seen the one who denies the Recompense?

For that is the one who drives away the orphan
And does not encourage the feeding of the poor.
So woe to those who pray
[But] who are heedless of their prayer -
Those who make show [of their deeds]
And withhold [simple] assistance.

Indonesia.


Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya,
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Ketika pertama kali saya membaca arti Surat ini, membuat termenung.


Begitu dapat kita lihat orang orang yang lalai dari Shalatnya tsbt dilingkungan sekitar kita, pada diri saudara kita, pada diri teman kita, dan bahkan orang yang kita lihat dan paham tentang agama.


Kitab pedoman keselamatan manusia, amat sangat terasa kebenaran arti dan makna kata tsbt, jika kita mengetahui pedoman kita tsbt.


Jika kita mengetahui.


Semua menjadi terhubung antar ayat dengan ayat lainnya dalam Kitab Quran.


Quran, Surat Al Baqarah ayat 153.


Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.


Shalat dan Sabar,...


.....sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.


Tadinya pertama membaca ayat ini terasa sebuah keganjilan, kenapa Allah tidak mengatakan dalam ayat tsbt sesungguhnya Allah beserta orang yang Shalat,?


Di tegaskan oleh ayat ayat lainnya.


Dua kali disebutkan Allah dalam Quran tentang orang yang beruntung.


Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs 64:15-18)


Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Qs 59:9)


Surga adalah orang yang beruntung.


.....Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung..... (Qs 3:185)


Sebuah hadist Nabi memperkuat bantahan ajaran yang berlebih lebihan tentang Shalat tsbt.


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 6522).


Quran, Huud 116

falawlaa kaana mina alquruuni min qablikum uluu baqiyyatin yanhawna 'ani alfasaadi fii al-ardhi illaa qaliilan mimman anjaynaa minhum waittaba'a alladziina zhalamuu maa utrifuu fiihi wakaanuu mujrimiina

So why were there not among the generations before you those of enduring discrimination forbidding corruption on earth - except a few of those We saved from among them? But those who wronged pursued what luxury they were given therein, and they were criminals.


Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.

Hakikat Shalat.


Mendirikan Shalat.


Yang pertama kali dihisab adalah Shalat.


Yang ini perlu pembahasan lebih dalam, berkaitan dengan kalimat persaksian kita, akan amat sangat panjang penjelasannya.


Mudah mudahan suatu saat akan bisa terposting dalam blog ini.


Shalat kemudian selesai,?


Surga adalah Neraka,...


Neraka adalah Surga,...


"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (Qs 17:14-17)


Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (Qs 7:3)

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Trending Topic

Entertainment

Copyright © 2012. MASRIL KASIM Blog's - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz