Rabu, 11 Juni 2014

Tafsir Ibn Katsir Al-Maidah, ayat 12-14


Al Maidah 12-14

Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orangpemimpin dan Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku beserta kalian,sesungguhnya jika kalian mendirikan salat dan menunaikanzakat serta beriman kepada rasulrasulKudan kalian bantu merekadan kalian pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnyaAku akan menutupi dosadosakalian. Dan sesungguhnyakalian akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalirdi dalamnya sungaisungai.Maka barang siapa yang kafir di antarakalian sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalanyang lurus." (12)

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempattempatnya,dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yangmereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad)senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikitdi antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang orangyang berbuat baik.(13)

Dan di antara orangorangyang mengatakan, "Sesungguhnya kami ini orang orang Nasrani,"ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberiperingatan dengannya; maka kami timbulkan di antara merekapermusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan. (14).

Setelah Allah Swt. memerintahkan kepada hamba hambaNya yang mukmin untuk menunaikan janji Allah yang telah diambilNya atas diri mereka melalui lisan hamba dan RasulNya (Nabi Muhammad Saw.) dan setelah Allah memerintahkan kepada mereka untuk menegakkan perkara yang hak serta menjadi saksi dengan adil, setelahAllah mengingatkan kepada mereka akan nikmat nikmatNya atas mereka —baik yang lahir maupun yang batin— yaitu Allah telah memberikan petunjuk perkara yang hak kepada mereka dan juga hidayah,maka dalam ayat ini Allah Swt. menerangkan kepada mereka perihal pengambilan janjiNya atas orang orang sebelum mereka dari kalangan Ahli Kitab, yaitu orang orang Yahudi dan orang orang Nasrani. Disebutkan bahwa setelah orang orang Ahli Kitab itu melanggar janji Allah, maka hal tersebut membuat mereka dikutuk oleh Allah Swt., dijauhkan dari rahmatNya, dan hati mereka dikunci mati agar tidak dapat sampai kepada jalan hidayah dan agama yang hak; jalan menujunya adalah melalui ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh. Untuk itu Allah SWL berfirman:

Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orangpemimpin. (AlMaidah:12)

Yang dimaksud dengan naqib ialah pemimpin atas kabilahnya masing masing untuk mengajak mereka berbaiat (berjanji setia) untuk tunduk dan taat kepada Allah, rasul, dan kitabNya.

Ibnu Abbas menceritakan dari Ibnu Ishaq dan lain lainnya yang bukan hanya seorang (dari kalangan bekas Ahli Kitab yang telah masuk Islam), bahwa hal ini terjadi ketika Nabi Musa a.s. berangkat memerangi orang orang yang gagah perkasa. Maka Nabi Musa a.s. memerintahkan kepada kaum Bani Israil agar masing masing kabilah mengangkat seorang naqib (pemimpin).

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, "Tersebutlah bahwa yangmenjadi pemimpin kabilah Rubial adalah Syamun ibnu Rakun, kabilah Syam'un dipimpin oleh Syafat ibnu Hirri, kabilah Yahuza dipimpin oleh Kalib ibnu Yufana, kabilah Atyan dipimpin oleh Mikhail ibnu Yusuf, kabilah Yusuf (yakni keturunan Ifrayim) dipimpin olehYusya' ibnu Nun, kabilah Bunyamin dipimpin oleh Faltam ibnu Dafun,kabilah Zabulun dipimpin oleh Jaddi ibnu Syura, kabilah Mansya ibnu Yusuf dipimpin oleh Jaddi ibnu Musa, kabilah Dan dipimpin oleh Khamlail ibnu Haml, kabilah Asyar dipimpin oleh Satur ibnu Mulkil, kabilah Nafsali dipimpin oleh Bahr ibnu Waqsi, dan kabilahYusakhir dipimpin oleh Layil ibnu Makyad.

"Tetapi aku (penulis) melihat di dalam bagian yang keempat dari kitab Taurat terdapat bilangan para naqib Bani Israil dan nama namanya berbeda dengan apa yang disebutkan oleh Ibnu Ishaq.

Di dalamnya disebutkan bahwa pemimpin Bani Rubial adalah Al Yasur ibnu Sadun, pemimpin Bani Syam'un adalah Syamuel ibnu Sur Syaki, pemimpin Bani Yahuza adalah Al Hasyun ibnu Amyazab, pemimpin Bani Yusakhir adalah Syal ibnu Sa'un, pemimpin Bani Zabulun adalah Al Yabi bnu Halub, pemimpin Bani Ifrayim adalah Mansya ibnu Amanhur, pemimpin Bani Mansya adalah Hamlayail ibnu Yarsun, pemimpin Bani Bunyamin adalah Abyadan ibnu Jad'un, pemimpin Bani Dan adalah Ju'aizar ibnu Amyasyza, pemimpin Bani Asyar adalah Nahalil ibnu Ajran, pemimpin Bani Kan adalah AsSaif ibnu Da'awayil, dan pemimpin Bani Naftali adalah Ajza' ibnu Amyanan.

Demikian pula halnya ketika Rasulullah Saw. membaiat orang orang Ansar di malam Al Aqabah. Jumlah mereka adalah dua belas orang pemimpin: Tiga orang dari kabilah Aus; mereka adalah Usaid ibnul Hudair, Sa'd ibnu Khaisamah, dan Rifa'ah ibnu Abdul Munzir, yang menurut suatu pendapat diganti oleh Abui Haisam ibnut Taihanr.a. Sembilan orang dari kalangan kabilah Khazraj; mereka adalah Abu Umamah As'ad ibnu Zurarah, Sa'd ibnur Rabi*, Abdullah ibnuRawwahah, Rafi' ibnu Malik ibnul Ajian, AlBarraibnu Ma'rur, Ubadahibnus Samit, Sa'd ibnu Ubadah, Abdullah ibnu Amr ibnu Haram,dan AlMunziribnu Umar ibnu Hunaisy radiyallahu anhum.

Jumlah mereka disebutkan oleh Ka'b ibnu Malik dalam syair yang dibuatnya, sebagaimana Ibnu Ishaq pun menyebutkan mereka didalam syairnya. Makna yang dimaksud ialah bahwa mereka adalahjuru penerang atas kabilahnya masing masing pada malam itu yangmenyampaikan perintah Nabi Saw. kepada mereka mengenai hal tersebut. Merekalah yang menangani perjanjian dan baiat kaumnya kepada Nabi Saw. untuk bersedia tunduk dan taat kepadanya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Zaid,dari Mujalid, dari AsySya'bi,dari Masruq yang menceritakan, "Ketika kami sedang duduk mendengarkan bacaan AlQur'an yang dilakukan oleh Abdullah ibnu Mas'ud, tiba tiba ada seorang lelaki mengajukan pertanyaan kepadanya, 'Wahai Abu Abdur Rahman, apakah kalianpernah bertanya kepada Rasulullah Saw. berapa khalifahkah yang dimiliki oleh umat ini?' Abdullah berkata, 'Belum pernah ada orang yang menanyakan kepadaku masalah itu sejak aku tiba di Irak, selainkamu.' Kemudian Abdullah ibnu Mas'ud berkata, 'Ya, sesungguhnyakami pernah menanyakannya kepada Rasulullah Saw., maka beliau Saw. menjawab: 

Ada dua belas naqib sama dengan para naqib kaum Bani Israil'."

Hadis ini garib bila ditinjau dari segi konteksnya. Asal hadis ini disebutkandi dalam kitab Sahihain melalui hadis Jabir ibnu Samurahyang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:

Urusan manusia masih tetap lancar selagi mereka diperintah oleh dua belas orang lelaki.

Kemudian Nabi Saw. mengucapkan suatu kalimat yang tidak dapat kudengar dengan baik, lalu aku menanyakan (kepada orang lain) tentang apa yang dikatakan oleh Nabi Saw. Maka ia menjawab bahwa Nabi Saw. bersabda:

Mereka semuanya dari kabilah Quraisy.

Demikianlah menurut lafaz yang ada pada Imam Muslim. Makna hadis ini mengandung berita gembira yang menyatakan bahwa kelak akan ada dua belas orang khalifah saleh yang menegakkan perkara hak dan bersikap adil di kalangan mereka.

Hal ini tidak memastikan berurutannya mereka, yakni masa masa pemerintahan mereka. Bahkan terdapat empat orang dari mereka yangberurutan masa pemerintahannya, seperti empat orang Khalifah Rasyidin,yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali radiyallahu "anhum.Di antara mereka ialah Umar ibnu Abdul Aziz, tanpa diragukan lagimenurut para imam, dan sebagian khalifah dari kalangan Banil Abbas.Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum mereka semuanya memerintah,sebagai suatu kepastian.

Menurut lahiriahnya salah seorang dari mereka adalah Imam Mahdi yang diberitakan melalui banyak hadis yang menyebutkan berita gembira kedatangannya. Disebutkan bahwa nama imam ini sama dengan nama Nabi Saw. dan nama ayah Nabi Saw., lalu ia memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kearifan, seperti halnya bumi dipenuhi oleh kezaliman dan keangkara murkaan sebelumnya.

Akan tetapi, Imam Mahdi ini bukanlah imam yang ditunggu tunggu kedatangannya —menurut dugaan orang orang Rafidah, dia akan muncul dari bungker bungker kota Samara— karena sesungguhnya hal tersebut tidak ada kenyataannya dan tidak ada sama sekali. Bahkan hal tersebut hanyalah merupakan igauan akal akal yang rendah dan ilusi dari akal yang lemah.

Bukanlah yang dimaksud dengan dua belas orang itu adalah para imam yang jumlahnya dua belas orang menurut keyakinan orang orang Rafidah (sekte dari Syi'ah). Mereka mengatakan demikian karena kebodohan dan kekurang akalan mereka.

Di dalam kitab Taurat disebutkan berita gembira mengenai kedatangan Ismail a.s. Allah akan melahirkan dari tulang sulbinya duabelas orang pembesar (pemimpin). Mereka adalah para khalifah yangjumlahnya dua belas orang yang disebutkan di dalam hadis Ibnu Mas'ud dan Jabir ibnu Samurah.

Sebagian orang Yahudi yang telah masuk Islam yang kurang akalnya dan terpengaruh oleh sebagian golongan Syi'ah menduga bahwa mereka adalah para imam yang dua belas orang itu (yang dikalangan Syi'ah lazim disebut "Isna"Asyariyah"),sehingga akibatnya banyak dari kalangan mereka yang masuk Syi'ah karena kebodohan dan kedunguan mereka, juga karena minimnya ilmu mereka serta ilmu orang orang yang mengajari mereka akan hal tersebut tentang sunnah sunnah yang telah terbukti bersumber dari Nabi Saw.

Firman Allah Swt.:

dan Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku beserta kalian." (AlMaidah:12)

Yakni pemeliharaanKu,perlindunganKu,dan pertolonganKu selalu menyertai kalian.

sesungguhnya jika kalian mendirikan salat dan menunaikan zakatserta beriman kepada rasulrasulKu.(AlMaidah:12)

Yaitu kalian percaya kepada mereka dalam semua wahyu yang disampaikanoleh mereka kepada kalian.

dan kalian bantu mereka. (AlMaidah:12)

Maksudnya, kalian tolong dan kalian dukung mereka dalam membelaperkara yang hak.

dan kalian pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik. (AlMaidah:12)

Makna yang dimaksud ialah menginfakkan harta di jalan Allah danjalan yang diridaiNya.

sesungguhnya Aku akan menutupi dosa dosa kalian. (AlMaidah:12)

Yaitu dosa dosa kalian Kuhapuskan dan Kututupi, Aku tidak akanmenghukum kalian karenanya.

Dan sesungguhnya kalian akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai.(AlMaidah:12)

Artinya, Aku akan menolak dari kalian larangan dan menuntun kalian untuk mencapai apa yang kalian maksudkan.

Firman Allah Swt.:

Maka barang siapa yang kafir di antara kalian sesudah itu, sesungguhnyaia telah tersesat dari jalan yang lurus. (AlMaidah:12)

Yakni barang siapa yang melanggar perjanjian ini sesudah dijadikan dan dikukuhkan, lalu ia menyimpang dan mengingkarinya, memperlakukannya seperti perlakuan orang yang tidak mengetahuinya, berartidia telah keliru dari jalan yang jelas, menyimpang dari hidayah menujuke arah kesesatan. Kemudian Allah Swt. memberitahukan perihal siksaan yang akan menimpa mereka yang melanggar perjanjian denganNya dan merusak janji itu. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuki mereka.(AlMaidah:13)

Dengan kata lain, disebabkan mereka merusak janjinya yang telah diambi loleh Allah atas diri mereka, maka Allah mengutuki mereka.Yakni Allah menjauhkan mereka dari perkara yang hak dan mengusir mereka dari jalan hidayah.

dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. (AlMaidah:13)

Karenanya mereka tidak dapat menyerap nasihat, sebab hati mereka keras dan membeku.

Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat tempatnya.(AlMaidah:13)

Maksudnya, pemahaman mereka telah rusak, sepak terjang mereka sangat buruk terhadap ayat ayat Allah. Mereka menakwilkan KitabNyadengan penakwilan yang tidak sesuai dengan penurunannya, menginterpretasikannya dengan pengertian yang berlainan dengan makna yang dimaksud, juga mengatakan terhadap Kitab Allah hal halyang tidak dikatakan oleh Allah Swt.

dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang merekatelah diperingatkan dengannya. (AlMaidah:13)

Yakni mereka tidak mau mengamalkannya karena benci terhadapnya. Menurut Al Hasan, mereka meninggalkan ikatan agamanya dan kewajiban kewajiban yang telah ditetapkan Allah atas diri mereka, padahal amal perbuatan tidak akan diterimaNyakecuali dengan mengerjakan kewajiban kewajiban itu.

Sedangkan selain Al Hasan (AI Basri) mengatakan bahwa mereka meninggalkan amal saleh sehingga berada dalam keadaan yang amat buruk. Maka hati mereka sakit, fitrah mereka tidak lurus, dan amal perbuatan mereka tidak diterima.

dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatandari mereka. (AlMaidah:13)

Yakni tipu muslihat dan makar mereka terhadap dirimu dan para sahabatmu.

Mujahid dan lainlainnyamengatakan bahwa makna yang dimaksudialah persekutuan mereka untuk menghancurkan Rasulullah Saw.

maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka. (AlMaidah:13)

Hal ini merupakan suatu kemenangan dan keberuntungan dalam bentuk yang lain, seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama Salaf, "Imbangilah perbuatan orang yang durhaka kepada Allah terhadap dirimu dengan taat kepada Allah dalam hal tersebut." Dengan demikian, mereka menjadi segan dan malu, mau berdampingan dengan kebenaran,dan mudah mudahan Allah memberi petunjuk kepada mereka. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berbuat baik.(AlMaidah:13)

Yaitu memaafkan orang yang berbuat jahat terhadap dirimu.

Qatadah mengatakan bahwa firmanNya berikut ini:

maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka. (AlMaidah:13)

telah di-mansukh oleh firman Allah Swt. yang mengatakan:

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian. (AtTaubah:29), hingga akhirayat.

Adapun firman Allah Swt.:

Dan di antara orang orang yang mengatakan, "Sesungguhnya kami ini orang orang Nasrani," ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka. (Al Maidah:14)

Yakni di antara orang orang yang mengakui dirinya Nasrani mengikuti Isa ibnu Maryam a.s., padahal kenyataannya mereka tidak demikian; telah kami ambil janji atas diri mereka untuk mengikuti Rasulullah Saw. dan menolongnya, mendukungnya, dan mengikuti jejaknya, mau beriman kepada semua nabi yang telah diutus oleh Allah ke bumi ini.Tetapi mereka melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan oleh orang orang Yahudi. Dengan kata lain, mereka melanggar dan mengingkari perjanjian tersebut. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:

tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang merekatelah diberi peringatan dengannya, maka Kami timbulkan diantara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat.(AlMaidah:14)

Maksudnya, Kami timpakan atas mereka kebencian dan permusuhan di antara mereka, sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain, dan yang demikian itu masih terus berkelanjutan hingga hari kiamat.Demikian pula golongan Nasrani dengan berbagai sekte sektenya masih senantiasa saling membenci dan saling memusuhi, mengalirkan sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain, dan mengutuk sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain. Setiap sekte dari mereka mengharamkan sekte lainnya dan melarang mereka memasuki tempat peribadatannya. Sekte Malikiyah mengafirkan sekte Ya'qubiyah,demikian pula yang lainnya. Hal yang sama dilakukan oleh sekte Nusturiyah dan Al Aryusiyah, masing masing golongan mengafirkan golongan lain di dunia ini hingga hari para saksi bangkit nanti (yakni hari kiamat).

Kemudian Allah Swt. berfirman:

Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yangselalu mereka kerjakan. (AlMaidah:14)

Di dalam ayat ini terkandung ancaman dan kecaman yang tegas ditujukan kepada orang orang Nasrani yang telah melakukan kedustaan terhadap Allah dan RasulNya, dan perbuatan mereka yang berani menisbatkan kepada Allah hal hal yang Allah Mahatinggi lagi Mahasuci dari hal hal itu dengan ketinggian yang setinggi tingginya. Yaitu mereka menjadikan bagi Allah istri dan anak, Mahatinggi Allah lagi Mahasuci Tuhan Yang Maha Esa yang bergantung kepada Nya segala sesuatu, tidak diperanakkan, dan tidak beranak, serta tiada seorangpun yang menyerupaiNya.


- Disalin dari Tafsir Ibn Katsir Juz 6 Surat Al Maidah -

======================================


Perhatikan bahagian yang ini :

Maksudnya, Kami timpakan atas mereka kebencian dan permusuhan di antara mereka, sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain, dan yang demikian itu masih terus berkelanjutan hingga hari kiamat.Demikian pula golongan Nasrani dengan berbagai sekte sektenya masih senantiasa saling membenci dan saling memusuhi, mengalirkan sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain, dan mengutuk sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain. Setiap sekte dari mereka mengharamkan sekte lainnya dan melarang mereka memasuki tempat peribadatannya. Sekte Malikiyah mengafirkan sekte Ya'qubiyah,demikian pula yang lainnya. Hal yang sama dilakukan oleh sekte Nusturiyah dan Al Aryusiyah, masing masing golongan mengafirkan golongan lain di dunia ini hingga hari para saksi bangkit nanti (yakni hari kiamat).

Ibn Katsir menceritakan dan mengisahkan apa yang terjadi pada ummat sebelum Ummat Muhammad yaitu dia katakan golongan Nashrani, yang tanpa sadar sebenarnya, dia juga menceritakan dan mengisahkan apa yang terjadi pada ummat Nabi Ibn Katsir sendiri, Muhammad,...

Sering kita tanpa sadar mengatakan suatu hal kepada orang lain yang sebenarnya adalah kita memberitahukan apa yang ada pada diri kita sendiri,...

Kitab Kitab Allah, baik Taurat, Injil maupun Quran, bukan untuk menghakimi manusia lain, tetapi untuk MENGAHIMI DIRI KITA SENDIRI sebelum kita dihakimi oleh Hakim yang sebenarnya.

Bukankah yang akan menghakimi diri kita sebagai ciptaan Allah adalah sama,?

Yaitu Yang Menciptakan kita,...

Benar atau Tidak,?

Sebuah sebuah perbandingan tentang Surat Al Maidah ayat 12 tsbt, mungkin tak ada salahnya jika melihat tulisan ini : (silahkan klik) disini Siapakah Orang Israel dalam Injil, Bani Israel dalam Quran,?


0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Trending Topic

Entertainment

Copyright © 2012. MASRIL KASIM Blog's - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz