Minggu, 05 Mei 2013

Membaca Al Quran


Membaca Al Quran.

Al Quran kita yakini sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup seorang Muslim. Maka Al Quran mesti dibaca, jika kita seorang Muslim. Jika tidak, apakah Al Quran bisa menjadi pedoman bagi seorang Muslim ?


Membaca Al Quran.

Al Quran berbahasa arab. Diturunkan melalui malaikat Jibril kepada manusia pilihan-Nya, Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad orang arab. Sebuah kebetulankah? Atau memang semua telah diatur dengan sempurna oleh-Nya? Bagaimana seandainya Nabi Muhammad Saw bukan orang arab, umpama orang Romawi, atau Persia, apakah Al Quran akan tetap berbahasa arab?

Kita diberi pengetahuan terbatas, jika kita berandai andai kita tak kan pernah mengetahui apakah yang kita andai andaikan tsbt benar atau tidak. Justru cendrung menambah bingung diri kita, bisa jadi kita malah menjadi terjauhkan dari yang semestinya. Jadi sebagusnya kita tidak memikirkan yang di luar pemikiran kita.

Al Quran berbahasa arab, kita orang Indonesia, apa yang mesti kita lakukan agar kita mengetahui isi dari petunjuk, pedoman dalam hidup kita ? Apa yang mesti kita lakukan kira kira?

Membaca Al Quran.

Mengaji, dari kecil kita diajarkan mengaji oleh orang tua kita. Membaca Al Quran dalam bahasa sebagaimana Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk seluruh ummat manusia. Begitu pula orang tua kita, belajar mengaji. Demikian juga dengan orang tua dari orang tua kita sebelumnya, generasi ke generasi, belajar mengaji ketika masih kecil. Hingga akhirnya kitapun menjadi hafal sebahagian ayat Al Quran, terutama ayat yang pendek yang sering kita baca ketika shalat sehabis membaca Al Fatihah. Sebahagian bahkan ada yang menjadi hafal secara keseluruhan ayat dalam Al Quran. Hafal seluruh isi dari sebuah pedoman hidup, merupakan hal yang patut kita banggakan, sebagaimana terjadi. Kita akan sangat bangga apabila anak kita hafal Al Quran.

Membaca Al Quran.

Al Quran sebuah pedoman dalam hidup kita. Sebuah pedoman keselamatan kita. Setelah kita membaca Al Quran tersebut, dalam artian mengaji yang kita lakukan, apakah akan menjadi benar benar pedoman yang menyelamatkan kita? Apakah kita mengetahui isi yang kita pedomani tsbt? Tidak, rata rata, kebanyakan, pada umumnya. Kita tidak tahu apa yang kita baca. Bukankah demikian yang terjadi? Dari generasi ke generasi, turun temurun.

Jika kita tidak mengetahui apa yang kita baca, untuk apa kita membaca kalau kita pikir pikir,??? Kita membaca sesuatu yang tidak kita ketahui artinya, kemudian arti dan maknanya kita ambil dari orang lain. Hal tsbt lah yang terjadi pada dunia kita. Kita mengikuti pemikiran orang yang menerangkan pedoman kita. Terjadi perpecahan, golongan, masing masing bangga dengan apa yang ada padanya.

Membaca Al Quran.

Jika kita berusaha untuk membacanya dalam bahasa yang kita mengerti, mungkin bisa jadi terjadi perbedaan dalam memahami dari yang kita dengar dari yang menterjemahkan atau mengartikan apa yang ingin kita ketahui. Mungkin, semua kepastian hanya ada pada-Nya.

Al Quran diturunkan dalam bahasa arab, Nabi-Nya orang arab. Apapun yang ada di pikiran kita, tentang apapun dalam hidup dan kehidupan, sebenarnya jawabannya ada di dalam Al Quran.

Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu. Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu, tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan. Dan Sesungguhnya mereka terhadap Al Quran benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan.

(Quran 41 : 44-45)

Al Quran adalah pedoman, petunjuk, peringatan, kabar gembira. yang mana sebelumnya telah di turunkan Taurat, Injil sebelum Al Quran.

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu. 

Sesuatu yang berulang terjadi, zaman Nabi Musa, zaman Nabi Muhammad. Diperselisihkan, diperdebatkan. Al quran sebuah pedoman buat diri kita sendiri, untuk keselamatan diri kita sendiri.

Apa yang mesti kita lakukan?

Ayat pertama,...

Bacalah,...

Membaca bukankah mengerti yang kita baca?

Akal.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Trending Topic

Entertainment

Copyright © 2012. MASRIL KASIM Blog's - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz