Sering kita tidak sadar, atau mungkin sadar tetapi membiarkan diri atau malah seperti sengaja membuat sesuatu yang buruk pada orang mengakibatkan keburukan pula pada diri kita sendiri. Jika kita coba merenungkan teramat banyak hal hal yang bisa kita hindari sebenarnya demi menjaga diri kita terjerumus ke dalam hal hal yang menyeret diri kita sendiri ke dalam keburukan tsbt.
Manusia bersifat lupa, terkadang tanpa sadar sering kita terlupa, yang sebenarnya jika kita menjadikan pedoman kita, Al Quran sebagai sebenar benar pedoman dan landasan dalam bersikap, berfikir, kita akan segera mengenali apakah diri kita atau sikap atau fikiran kita tertumpangi oleh musuh yang kita tak bisa melihatnya, Iblis. Yang telah menjerumuskan nenek moyang kita manusia, Adam.
Sebagai makhluk sosial, kita tak pelak akan berhubungan dengan manusia manusia lainnya, disanalah sebenarnya kita mengumpulkan kebaikan atau keburukan untuk diri kita, yang akan ditimbang pada suatu hari, hari pembalasan dari apa apa yang kita kumpulkan tsbt, hari kiamat.
Manusia terkadang bersifat egois, mau menang sendiri, merasa lebih benar, lebih tahu, lebih pintar, dan lebih lebih lainnya. Jika kita coba merenung renungkan, apakah manfaat dari apa yang kita lakukan tsbt, mungkin kita akan cepat tersadar, tetapi amat jarang manusia yang dapat berbuat demikian, amat sangat jarang. Bisa kita pehatikan dari apa apa yang kita saksikan dalam dunia kita sebenarnya. Sebuah contoh, bahkan manusia manusia yang terpilih mewakili kita dalam sebuah lembaga tinggi bahkan tertinggi dalam negara kita, menjadi amat terlihat rendah di mata kita yang menyaksikannya. Padahal betapa tingginya tingkat keilmuan yang mereka kumpulkan selama hidupnya, samapai jotos jotosan dalam sebuah siaran yang ditonton oleh jutaaan orang yang di wakili mereka. Bukankah hanya akan membuat manusia2 yang diwakilinya geleng geleng kepala?
Keburukan, contoh keburukan tsbt pun menjadi berkembang, mencari mangsa mangsa lainnya. Diri kita pun siap siap dimangsa. Kita ikut terpancing, berargumen dengan ilmu yang kita kumpulkan juga, mengomentari apa yang kita lihat dan kita dengar tsbt. Setiap apapun tercatat, perkataan, perbuatan yang kita lakukan tak luput dari penilaian Yang Maha Kuasa. Setiap apa yang terjadi, apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan selama hidup kita adalah pengumpulan kebikan dan keburukan buat diri kita sendiri. Kita tahu, semua kita tahu hal tsbt, tapi kita tak tahu bagaimana musuh kita menyerang, kita adalah makhluk yang lemah, yang rentan thdp serangan makhluk yang tak dapat terjangkau oleh penglihatan kita. Satu satunya pelindung dan penolong kita hanya telah membuat kita hadir di dunia ini, Pencipta kita, Allah.
Mungkin, sebagaimana contoh keburukan yang kita saksikan atau kita dengar sebagusnya memacu diri kita untuk memperbaiki dalam artian mudah mudahan kita tidak sampai seperti mereka. Menjadi sebuah tekad, mudah mudahan apa yang mereka lakukan tidak sampai terjadi pada diri kita. Jika kita merenungkan, tak ada rasanya manfaat apapun untuk mengomentari hal hal buruk yang kita dapati atau temukan dari sekeliling kita. Jika pun ada keinginan kita untuk memperbaiki, semua cara cara, akibatnya, kemudian bagaimana mengantisipasi akibat2 dari yang kita lakukan juga telah ditunjuki cara caranya, hingga mudah mudahan menjaga diri kita tidak ikut terseret dari keburukan yang kita dapati dari hidup dan kehidupan di dunia-Nya ini, semua kembali kepada diri kita, kita yang akan memetik hasil dari apa apa yang ada dari hidup kita.
Apapun yang buruk, bisa menjadi kebaikan buat diri kita, bisa menjadi keburukan juga buat diri kita, manusia di anugrahi akal oleh pencipta manusia tsbt. Hal yang teramat penting, sebuah kesempurnaan ciptaan dari Yang Maha Sempurna. Dia telah memberikan pedoman dalam mengarungi hidup yang dianugrahkan-Nya kepada kita. Sebuah pembeda kebaikan dan keburukan, karena Dia menyayangi kita.
Kebaikan hanya akan berbuah kebaikan.
Keburukan hanya akan berbuah keburukan.
Keburukan hanya akan berbuah keburukan.
Hidup ini dua kali toh.
Hasilnya hanya akan kita ketahui nanti, buat diri kita sendiri.
Mudah mudahan kita selalu terjaga dari hal hal yang bisa mendatangkan keburukan buat diri kita, mudah mudahan.
Hasilnya hanya akan kita ketahui nanti, buat diri kita sendiri.
Mudah mudahan kita selalu terjaga dari hal hal yang bisa mendatangkan keburukan buat diri kita, mudah mudahan.
0 komentar:
Posting Komentar